Monday, January 7, 2008

Awas, copet di busway!

RASA aman bagi penumpang busway kini mulai terusik dari tangan-tangan jahil. Kawanan pencopet yang selama ini cukup meresahkan para pengguna angkutan umum di ibukota mulai merambah penumpang busway.

Seorang ibu rumah tangga Ny. Atik minggu lalu mengaku kehilangan sebuah unit HP saat menumpang busway. Saat itu warga Condet, Jakarta Timur bermaksud hendak ke Kampung Melayu.
Bersama putranya yang masih duduk di bangku kelas tiga SD mereka menumpang busway dari halte Uki Cawang, Jakarta Timur. Ketika sampai ditujuan wanita berjilbab itu mengaku sangat kaget karena HP di dalam tasnya sudah hilang.

Ny. Atik yang mengaku sudah beberapa kali menggunakan jasa angkutan busway baru kali ini menjadi korban tangan jahil di busway. Dia merasa HP miliknya disikat pelaku ketika berada di halte saat desak-desakan naik ke dalam bus.

Kata Ny. Atik dirinya yakin HP diambil penjahat saat berada di halte, karena sebelumnya dia sempat menerima SMS dari temannya. Setelah HP dimasukkan ke dalam tas, dia sudah tidak tahu lagi karena pikirannya terfokus terhadap putranya dan bus yang akan ditumpangi.
Aksi kejahatan yang menimpa dirinya sangat disesalkan Ny. Atik. Alasannya busway yang diharapkan terjamin keamanan dari aksi kejahatan ternyata malah sebaliknya. Kalau busway sudah tidak aman, ini sudah tidak beres, ujarnya.

Diakui Ny. Atik harga HP miliknya yang hilang memang tidak mahal. Tapi masalah keamanan terhadap penumpang dari tangan penjahat merupakan harga yang cukup mahal di ibukota.
Menurut Ny. Atik maraknya aksi pencopet di angkutan umum lain di Jakarta bukan hal yang aneh lagi. Hampir setiap hari para warga pengguna jasa angkutan bus kota menjadi korban kejahatan yang setiap saat terus beroperasi di dalam bus kota.

Selaiknya kalau korbannya penumpang busway yang notabene dijamin keamanan dan kenyamanan patut menjadi perhatian pihak terkait. Kasus kecopetan yang menimpa dirinya tidak bisa dibiarkan menimpa penumpang lain.

Jika kasus kejahatan di busway dibiarkan masyarakat kembali dibuat tidak aman seperti yang dialami pengguna jasa angkutan umum lainnya. Keamanan dan kenyamanan sangat penting sehingga setiap berpergian warga tidak merasa was-was.

Memang diakuinya dibanding angkutan umum lain busway jauh lebih aman. Mungkin kata Ny. Atik dirinya saja sedang apes sehingga HP di dalam tas bisa hilang begitu saja.
Katanya penjahat memamfaatkan situasi saat penumpang berjubel di depan pintu untuk naik ke dalam bus. Ny. Atik yakin pelaku tidak bakal beraksi saat di dalam bus, karena resiko yang dihadapi sangat berat.

Alasannya jika aksi itu terjadi di dalam bus, penumpang yang menjadi korban bisa mengadukan kepada sopir sehingga setiap penumpang diperiksa satu persatu. Sebaliknya yang perlu diwaspadai petugas keamanan Transjakarta ketika calon penumpang berkumpul di depan pintu saat hendak masuk ke dalam bus seperti kasus yang menimpa dirinya.

Menurut Ny. Atik korban yang kehilangan HP saat di halte kemudian sudah terlanjur masuk ke dalam bus baru bisa turun di halte depan, sedang pelakunya sudah naik bus lain. Dia meminta agar pengamanan di busway lebih ditingkatkan sehingga penumpang benar-benar merasa aman.

Dijelaskan Ny. Atik untuk menuduh orang sebagai pelakunya sangat susah. Kalau yang dituduh ternyata bukan pelakunya, nanti urusannya malah jadi panjang. Tapi keamanan ditetap ditingkatkan untuk menjadi para penungpang dari tangan jahil sangat diharapkan semua pihak.(cr-7) Harian Pelita

Read More...

Saturday, December 29, 2007

Denah rute koridor 7

Kampung Melayu - Kampung Rambutan

1 Kampung Melayu
2 Bidara Cina
3 Gelanggang Remaja
4 Cawang Otista
5 BNN
6 Cawang UKI
7 BKN
8 PGC
9 Pasar Kramat Jati
10 Pasar Induk
11 RS Harapan Bunda
12 Fly Over Raya Bogor
13 Kampung Rambutan

kembali ke arah Kampung Melayu melaui Halte Tanah Merdeka lalu ke halte Fly-over Raya Bogor dan sterusnya.

Read More...

Friday, December 28, 2007

Operator koridor 7

PT Jakarta Mega Trans untuk operasional busway koridor V dan VII


Type the rest of your post here.

Read More...

Saturday, December 8, 2007

Operator 4-7

Dishub Akan Bersikap Tegas terhadap Operator Penyedia Armada

Realisasi proyek bus transjakarta dengan jalur khusus atau busway lanjutan untuk Koridor IV, V, VI, dan VII mengkhawatirkan. Berpijak pengalaman koridor sebelumnya, terdapat berbagai hambatan yang tidak teratasi dengan baik.

"Masalah yang paling utama, sesuai komitmen, adalah penyediaan armada bus transjakarta harus berbahan bakar gas. Padahal, suplai maupun kualitas bahan bakar gas masih menjadi persoalan pihak operator bus transjakarta," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Soetanto Soehodho, Jumat (11/8).

Selanjutnya, hambatan itu terletak pada konsistensi penyediaan jumlah armada setiap koridor. Soetanto mengatakan, jangan sampai infrastruktur Koridor IV, V, VI, dan VII nanti selesai dibangun, tetapi kesiapan 203 bus yang dibutuhkan itu tersendat.
Berkaca pada Koridor II dan III dengan operator dari konsorsium Transbatavia yang memiliki kewajiban menyediakan 126 armada bus, tetapi hingga kini hanya tersedia 63 bus dan akhir bulan nanti diperkirakan bertambah lima armada bus lagi. "Sebelum melangkah pada koridor berikutnya, seharusnya ada monitor dan evaluasi pada koridor yang sudah ada," kata Soetanto.

Kelemahan pada ketersediaan armada bus disebabkan penunjukan anggota konsorsium yang terbatas pada perusahaan penyedia angkutan umum yang berimpitan dengan jalur bus transjakarta. Menurut Soetanto, ke depan perlu dibuka peluang bagi investor yang benar-benar mampu secara konsisten memenuhi kewajibannya.
"Investor dari perusahaan taksi, misalnya. Perusahaan itu juga mungkin menjadi anggota konsorsium operator bus transjakarta," kata Soetanto.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Nurachman mengatakan, masalah ketersediaan armada bus transjakarta yang lambat pada Koridor II dan III memang sepenuhnya tanggung jawab anggota-anggota konsorsium. "Dinas Perhubungan akan bersikap tegas dengan memberi batas waktu pemenuhan armada sebagai kewajiban anggota-anggota konsorsium," katanya.

Saat ini ketersediaan bus transjakarta untuk Koridor I menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI. Untuk Koridor II dan III menjadi tanggung jawab konsorsium Transbatavia dengan anggota perusahaan Mayasari Bhakti, Metro Mini, PPD, dan Steady Safe.
Menurut Nurachman, hanya Mayasari Bhakti yang sudah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan armada bus bagi Koridor II dan III. Ini akan disusul Metro Mini yang akan menyerahkan lima armada bus akhir bulan nanti.

Sementara itu, juru bicara PT Kereta Api (KA) Daops I dan Divisi Jabotabek, Achmad Sujadi, mengatakan, sebenarnya jembatan perlintasan Gunung Sahari yang disebut-sebut menjadi kendala pembangunan Koridor V tak perlu terlalu dirisaukan. Tetap selalu ada jalan keluar jika Pemprov DKI dan pelaksana proyek itu melakukan koordinasi dengan Bagian Jalan dan Jembatan pada Daops I PT KA untuk mengatasinya. Pihak PT KA bersedia meninggikan atau menaikkan jembatan perlintasan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Whisnu Subagyo mengatakan, saat ini dia sedang melakukan koordinasi dengan Nurachman untuk uji coba bus transjakarta melewati kolong jembatan itu. (NAW/CAL)
Kompas

Read More...

Thursday, November 1, 2007

Ruas-ruas mixed-traffic

1. Jl MT Haryono - Cawang Kompor hingga Cawang Interchange (dua sisi)

2. Jl Raya Bogor - Jl Dewi Sartika PGC hingga fly-over Pasar Rebo (dua sisi)

3. Jl TB Simatupang - fly-over Pasar Rebo hingga Terminal Kampung Rambutan (dua sisi)

Read More...

Saturday, January 27, 2007

Peresmian koridor 4-7

Musik Betawi riuh terdengar di Ancol. Tampak pula beberapa artis lenong Betawi seperti Pak Bolot dan Mpok Nori. Suasana ini memeriahkan acara peresmian busway koridor IV-VII oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso alias Bang Yos.

Peresmian ini digelar Sabtu (27/1/2007) pukul 09.00 WIB di shelter Taman Impian Jaya Ancol. Selain Sutiyoso, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Liliek A Sumaryo dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Meski meriah musik Betawi, warga tak tampak menyemut. Hanya saja sekitar 200 personel polisi yang terlihat berjaga-jaga.

Untuk pengoperasian sementara pada Sabtu ini, mulai pukul 16.00-22.00 WIB, akan digunakan 32 unit busway. Rinciannya, Koridor IV menggunakan 8 unit bus warna kuning, Koridor V menggunakan 8 bus warna abu-abu, Koridor VI menggunakan 8 bus warna biru, dan Koridor VII menggunakan 8 bus warna merah.

Namun pada pengoperasian kendaraan favorit warga Jakarta ini, akan dikerahkan 216 unit bus dan 63 buah halte. Koridor IV memakai 15 halte, Koridor V memakai 15 halte, Koridor VI memakai 19 halte, dan Koridor VII memakai 14 halte.

Anda tak sabar menjajalnya? Silakan saja, mumpung tarif yang diberlakukan masih menggunakan tarif lama. (detikcom - nvt / nvt )

Read More...